Total Tayangan Halaman

Rabu, 19 September 2012

Agar Akun Tak Kebobolan




TEMPO.COJakarta - Perkara pembobolan akun tak hanya berkaitan dengan celah keamanan pada sebuah situs, namun juga unsur manusia sebagai penggunanya.

“Manusia merupakan salah satu faktor yang paling sering dimanipulasi," ujar Fransiskus Andi Indramojo, Technical Consultant Symantec Indonesia.

Karena itu, pengguna harus selalu berhati-hati, termasuk dalam hal remeh yang kerap diabaikan, seperti password. Padahal inilah benteng pertahanan pertama pengguna menghadapi upaya pembobolan.

Hal-hal standar yang seharusnya dipenuhi adalah membuat kata kunci kuat yang cukup panjang. Caranya dengan menggabungkan beberapa karakter huruf dan angka, penggantian secara berkala, dan penggunaan kata kunci yang tidak mudah ditebak.

"Password yang lemah dapat dengan mudah ditembus, misalnya denganbrute force," ujarnya.

Upaya pembobolan juga bisa datang dari jalan lain, seperti spam yang menyaru sebagai e-mail dari situs resmi dengan menyertakan tautan palsu dan meminta username dan password. Tampilan situs palsu ini persis aslinya, sehingga pengguna dapat saja terperdaya.

Situs palsu ini juga kerap memiliki alamat yang sangat mirip dengan situs asli, hanya ditukar satu atau dua huruf. Modus ini digunakan untuk menjerat pengguna yang keliru memasukkan alamat situs.

Risiko juga muncul dari Wi-Fi gratis di tempat umum, terutama yang tidak dilindungi dengan password. "Ada kasus Wi-Fi ini digunakan untuk memancing pengguna mengaksesnya," ujarnya.

Pengguna yang mengakses Internet via Wi-Fi tersebut kemudian dibelokkan ke situs palsu dan terjebak memberikan data miliknya. “Bila terpaksa menggunakan Wi-Fi seperti ini, sebisa mungkin menghindari situs yang meminta password dan username,” ujar Fransiskus
. 

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/08/12/096422952/Agar-Akun-Tak-Kebobolan

Minggu, 16 September 2012

Masih Ada Foto Lebih Syur Kate Middleton



VIVAnews - Pihak kerajaan Inggris bakal lebih digegerkan kehadiran foto Kate Middleton dengan pemandangan lebih syur dari gambar yang sudah beredar sebelumnya.

Pasalnya, Editor Majalah Closer, Laurence Pieau mengatakan masih ada foto 'hot' dari gambar Kate Middleton ketimbang tanpa menggunakan bra.

"Kami tidak akan menyembunyikan fakta. Masih ada gambar yang lebih intim yang kami miliki," kata Pieau dilansir harian Daily Mail, Minggu 16 September 2012.

Tapi pihaknya sengaja memilih foto topless dan tidak mempublikasikan foto-foto pasangan pewaris tahta Inggris yang lebih intim lagi. "Kami tidak mau publikasikan itu, mungkin media lain berbeda," kata dia.

Mengenai gugatan yang dilayangkan Pangeran William dan Kate Middleton, Laurence Pieau tetap menantang dan tidak menyesal atas keputusannya.

"Sama saja seperti seorang wanita muda yang tengah berjemur dalam keadaan topless di pantai," katanya, enteng. "Apa yang kita lihat di foto itu adalah pasangan muda yang baru saja menikah dan menikmati cinta mereka. Dia (Middleton) adalah putri abad ke-21."
Sebelumnya, sebuah majalah gosip Italia, Chi, berencana mencetak foto-foto topless pasangan Kate Middleton dan Prince William kembali. Tak tangung-tangung, menurut BBC,Chi rencananya akan mencetak 26 halaman khusus foto sensasional itu.
Foto Kate tanpa busana di bagian dada itu diperkirakan diambil dari jarak 1 kilometer dari Chateau d''Autet, Prancis tempat pasangan Kerajaan Inggris ini berlibur.

Fotografer diduga menggunakan lensa tele 600 milimeter atau 800 milimeter dengan alat khusus untuk meningkatkan kemampuan zoom pada lensa. (adi)

Sandy Adam Mahaputra

Selasa, 04 September 2012

Desain Antena Mikrostrip Multiband Berbentuk “T” Pada Range Frekwensi KU-Band Untuk Aplikasi Radar dan Satelit.

Nama : Ahmad Firdausi
Jurusan : Teknik Telekomunikasi
Universitas Nasional

Abstrak

Pada Penelitian ini telah di rancang dan di realisasikan antenna mikrostrip patch antenna dengan design probe menggunakan simulasi AWR 2004. Antena ditujukan untuk memenuhi kebutuhan antenna yang kecil dan kompak yang mampu bekerja di Range frekwensi 12Ghz- 18Ghz (KU-Band) untuk Aplikasi Radar Dan Komunikasi Satelit VSAT. Pada Saat Frekwensi 13.1 GHz Bandwithnya 0.764 GHz ,Gainnya -11.924 dB.Pada saat Frekwensi 15 GHz ,Bandwithnya 0.758 GHz ,Gainnya -10.888.Pada saat frekwensi 16.9 ,Bandwithnya 0.745 GHz ,Gainnya-10.998 Semuanya Dengan Pola Radiasi Horisontal.

Kata Kunci : Microstrip Berbentuk “T”, Mikrostrip Multiband,Mikrostrip di range Frekwensi KU-Band.

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan dan kebutuhan radar akan teknologi telekomunikasi telah merambah ke seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali sistem pertahanan dan keamanan negara. Untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara dari ancaman pihak luar dibutuhkan teknologi telekomunikasi dengan spesifikasi tertentu dan tingkat keandalan yang tinggi. Salah satu bidang teknologi telekomunikasi yang menjadi kebutuhan primer dalam sistem pertahanan dan keamanan negara ialah teknologi gelombang mikro.
Perkembangan teknologi gelombang mikro dibidang telekomunikasi yang menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam sistem pertahanan dan keamanan negara ialah RADAR (Radio Detection and Ranging) yang berfungsi untuk mendeteksi objek yang mendekat agar dapat dianalisa tingkat ancaman dari objek tersebut. RADAR yang dibutuhkan dimasa sekarang bukan hanya dapat mendeteksi beberapa titik (atas-bawah / kiri-kanan), melainkan dapat mendeteksi semua arah dengan durasi perpindahan yang sangat cepat (atas-bawah-kiri-kanan-diagonal).
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut. 

Sistem komunikasi satelit tidak dapat terlepas dari bumi yang kita diami ini, sesuai dengan kegunaan sistem tersebut yang memang untuk memenuhui kebutuhan manusia yang kehidupannya terpaut dengan bumi. Antena – antena  satelit yang besar – besar itu serta perangkat yang dioperasikan harus berpijak di bumi,agar dapat dihubungkan dengan jalur darat (teresterial) lainnya untuk sampai kepada para penggunanya. Kebutuhan akan fasilitas telekomunikasi kian meningkat hampir diseluruh dunia. Apalagi bagi negara – negara yang mempunyai rintangan – rintangan alamiah, misalnya kepulauan, gurun tandus, dan sebagainya akan memerlukan sistem komunikasi khusus seperti sistem gelombang mikro, hambur tropo (troposcater) ataupun sistem komunikasi yang menggunakan satelit.

Digunakannya sistem satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa telekomunikasi  dari  daerah  –  daerah  terpencil  dapat  dilayani.  Melalui  satelit,  semua tempat dalam negeri dapat dijangkau oleh fasilitas komunikasi, baik fasilitas berupa penyaluran telekomunikasi sendiri,maupun fasilitas penyaluran siaran televisi untuk penerangan  dan  pendidikan.  Sebenarnya  kemampuan  sistem  satelit  ini  hampir  sama saja dengan sistem gelombang mikro, dilihat dari jenis frekuensi yang digunakannya (frekuensi  yang  sangat  tinggi).  Kelebihannya  terletak  pada  daya  jangkauannya  yang lebih luas, sehingga sistem ini dianggap lebih efisien dan lebih efektif.

VSAT  (Very  Small  Aperture  Terminal)  adalah  suatu  pengembangan  dalam bidang teknologi satelit dalam sepuluh tahun terakhir ini. Inovasi ini pertama kali diperkenalkan melalui IBS,Vista,          Intelnet.          VSAT  adalah  jauh     lebih    kecil dibandingkan  jenis  stasiun  sebelumnya  yang  dapat  mendukung  sistem  digital  dan video.



1.2  Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1.      Dibutuhkannya RADAR yang dapat mendeteksi objek ke semua arah (atas-bawah-kiri kanan-diagonal) pada sistem pertahanan dan keamanan negara.
2.      Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut.
Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut. 
3.      Dibutuhkannya satelit seperti VSAT untuk melayani kebutuhan permintaan jasa telekomunikasi  dari  daerah  –  daerah  terpencil .
4.      Kelebihannya VSAT  terletak  pada  daya  jangkauannya  yang lebih luas, sehingga sistem ini dianggap lebih efisien dan lebih efektif.

1.3  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah merancang antenna mikrostrip yang berfungsi sebagai Antena Radar Dan Satelit ,dan juga sebagai antenna Mikrostrip yang Multi fungsi di alokasi range frekwensi KU-Band.

1.4  Batasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini, pembahasan akan dibatasi pada hal-hal berikut :
1.      Pada penelitian ini penulis tidak membuat sistem radar dan satelit, melainkan membuat perangkat berupa antena yang dapat dioperasikan pada teknologi Radar dan Satelit.
  1. Tidak membahas antena array.
  2. Tidak membahas antena secara mendalam.
  3. Tidak membahas jenis antena yang lain selain antena mikrostrip.
5.      Perancangan menggunakan perangkat lunak (simulator) AWR 2004
6.      Fabrikasi jalur sebagai representasi fisik dari hasil rancangan.
7.      Pengukuran jalur sebagai uji kualitas dari hasil rancangan.

1.5  Metodologi Penelitian

Metode penulisan yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah :
1.                                                                           Studi literature
Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan lain  yang terkait serta dari layanan internet berupa jurnal-jurnal penelitian.
2. Analisa
    Berupa analisa terhadap kinerja dari antena hasil rancangan.

1.6  Sistematika Penulisan

Proposal Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi 5 bagian, dimana pada masing-masing bagian akan menjelaskan sebagai berikut :
1.      BAB I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian , batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.
2.      BAB II  Dasar Teori
Bab ini  membahas tentang teori Apa itu Antena Mikrostrip,Teori tentang Radar dan jenis2nya,Teori Tentang Satelit khususnya satelit VSAT secara umum.Perancangan dan Simulasi Perangkat Lunak
3.      BAB III Perancangan , Simulasi Perangkat Lunak dan Perencanaan Pelaksanaan
Membahas tahap perancangan serta simulasi menggunakan perangkat lunak., perancangan  antena mikrostrip  dan analisa hasil  simulasi dengan menggunakan PCAAD v.3.0 dan  AWR (MWO) 2004
4.      BAB IV Rencana Kerja Penelitian
Bab ini berisi tentang  Jadwal Kegiatan dari awal merancang,mensimulasi dan menghitung antenna sampai antenna tersebut benar2 real hasil simulasinya di dapat.
5.      BAB V  Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan-pembahasan  sebelumnya dan harapan dari penulisan proposal Tugas Akhir.

Chapter II,Chapter III, Chapter IV, Chapter V Can Contact me on email
(Bab II,Bab III, Bab IV ,Bab V Bisa Menghubungi saya di email)


Ahmad.firdausi@ymail.com




Senin, 12 Maret 2012

Software Lock Folder

Mau Semua Folder Kamu Di kunci atau di lock gunakan sofware lock folder ini data pribadi pasti tidak bisa di ketauhi orang
silahkan di download.....
http://www.4shared.com/file/Mr-rMad3/MySecretFolder-v44-terbarusetu.html

Materi Komunikasi Satelit

http://www.4shared.com/zip/1BAOCUOu/Attachments_2012_03_13.html

Mobil Ini Ingin Ikuti Jejak Esemka

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Seolah tak mau kalah dengan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan mobil bertenaga listrik.
Mobil ini sudah dikembangkan sejak setahun terakhir. Mobil yang diklaim ramah lingkungan, bisa kuat digunakan selama empat jam, dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam.
Menurut Dekan Fakultas Teknik UNS Solo Kuncoro Diharjo, cikal bakal mobil listrik itu diawali dari pembuatan mobil berbahan bakar bioetanol, yang bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun.
“Setelah pembuatan mobil berbahan bakar bioetanol berhasil, kami lantas mengembangkan dengan membuat mobil listrik sendiri,” katanya, Minggu (11/3/2012), di sela pameran industri kreatif di Kampus UNS.
Mobil listrik tersebut berukuran kecil dan berkapasitas sekitar empat orang, karena merupakan city car. Bodi mobil memakai bahan komposit yang lebih ringan, ramah lingkungan, dan lebih kuat.
Bodi tersebut dibuat sendiri di laboratorium Fakultas Teknik UNS. Namun, saat dipamerkan kemarin, mobil tersebut belum selesai pengerjaannya. Kursi penumpang belakang belum terpasang. Meski begitu, banyak pengunjung yang tertarik untuk sekadar melihat.

Muhammad Himyadi, anggota tim pembuat mobil listrik menambahkan, mobil tersebut memang belum 100 persen rampung.
“Kursi belakang saja belum ada. Masih ada sejumlah perbaikan. Sistem komputerisasi juga belum diuji,” jelasnya.
Mobil listrik yang diberi nama Semar T alias Sebelas Maret berbasis Teknologi Elektrik, selama ini memakai sistem manual untuk pengaturan tenaga.
“Tapi sudah kami pasang sistem komputerisasi untuk mengatur penggunaan energi,” tutur mahasiswa pasca sarjana Teknik Mesin semester akhir.
Sistem komputerisasi tersebut fungsinya seperti ECU (electronic control unit) di sebuah mobil. Mobil yang sekilas mirip Suzuki Karimun mampu berjalan 3-4 jam jika energi listrik penuh. Kecepatan maksimal adalah 60 kilometer per jam. Pengisian listrik pun bisa dilakukan di mana saja.
Rektor UNS Solo Ravik Karsidi mengatakan, perguruan tinggi memiliki kewajiban melakukan beragam inovasi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Satu diantaranya adalah mobil listrik Semar T, yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan.
“Jadi, tidak perlu bingung kalau harga BBM naik. Apa yang kami lakukan ini hanya sebatas inovasi, belum masuk ke dunia industri,” katanya di lokasi pameran. (*)


SUMBER:http://id.berita.yahoo.com/mobil-ini-ingin-ikuti-jejak-esemka-185756023.html

Rabu, 22 Februari 2012

Perancangan Antena Mikrostrip Berbentuk Persegi Panjang (rectangular) Pada Frekwensi Kerja 1 Ghz

1.  
Abstrak
Pada Penelitian ini telah di rancang dan di realisasikan antenna mikrostrip patch antenna dengan design probe menggunakan simulasi AWR 2004. Antena ditujukan untuk memenuhi kebutuhan antenna yang kecil dan kompak yang mampu bekerja di frekwensi 1Ghz untuk Aplikasi GPR (Ground Penetrating Radar) dan Penguat Sinyal Modem USB yang Bekerja di range frekwensi UHF . Dengan Bandwith 0.1269 GHz pada saat Fc= 1 Ghz dan memperoleh Gain Sebesar -21.29 dB. Dengan Pola Radiasi Horisontal.

Kata Kunci : Microstrip Segi Empat, Simulasi Mikrostrip Dengan Frekwensi Kerja 1GHz

In this study has been designed and realized in microstrip antenna patch antenna with probe design using simulation AWR 2004. The antenna is intended to meet the needs of small and compact antenna capable of working in the frequency of 1GHz for Applications GPR (Ground Penetrating Radar) and Signal Amplifier USB modem which works in the UHF frequency range. 0.1269 GHz with a bandwidth at Fc = 1 GHz and -21.29 dB gain Gain Amounting. With the Horizontal Radiation Pattern.

Keywords : Four Microstrip Segi, Simulation of Microstrip Work With 1GHz Frequency.

Daftar Isi
Abstrak  …………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi ………………………………………………..……………………………………….ii
1.      Pendahuluan …………..…………………………………………………………………….1
2.   Dasar Teori …………..……...……………………………………………………………….2
2.1  Antena Microstrip .............................................................................................................2
2.2     Rectangular Patch Antenna ..............................................................................................3
2.2.1        Teknik Pencatuan Antena ………………………………………………………...4
2.2.2        Teknik Pencatuan Probe Koaxial ………………….……………………………...4
2.2.3        Teknik Pencatuan Mikrostrip Line ……………………………………………….4
2.2.4        Teknik Pencatuan Electromagnetically Coupled (EMC) ………………………...4
2.2.5        Dual Feed ………………………………………………………………………...4
2.2.6        Penentuan letak feed point ………………………………………………………..5
3.  Perancangan Dan Simulasi antenna Spesifikasi Antena ……………………...…………..5
3.1     Hasil Simulasi Di Frekwensi 1GHz ………………………………….………………….6
3.2     Hasil perancangan ……………………………………………………………………..11
4.      Contoh Simulasi Lain yang bekerja di range 1 GHz ……….…………………….……..15
4.1     Hasil Simulasi Di 1,8 GHz dan 1,9 GHz ………………………………………….......15
4.2    Grafik Dari Hasil Simulasi……………………………………………………………..21
5.      DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….……………….24
  Pendahuluan
Kebergantungan frekuensi dari parameter-parameter antenna lebih sering di analisis dalam domain frekuensi pada lebar pita kerja operasinya. Analisis domain frekuensi memang menyediakan inforrmasi karakteristik antena yang cukup kompak baik untuk parameter gain terhadap frekuensi, parameter pola radiasi terhadap frekuensi serta impedansi masukan terhadap frekuensi. Namun demikian, dalam aplikasi dimana waktu atau ruang menjadi perhatian utama, analisis domain waktu menjadi sangat penting. Sebagai contoh, dalam aplikasi GPR, penentuan waktu pantul dan profil range dari pencitraan target memerlukan bantuan analisis domain waktu/ruang Sehingga, untuk aplikasi GPR, parameter antenna seperti gain, atau pola radiasi menjadi kurang penting dibandingkan dengan karakteristik ringing antenna amplitude maksimum yang boleh diterima antenna ataupun durasi respons. Oleh karena itu, dalam perkembangannya, analisis domain waktu dari karakteristik antenna menjadi kajian yang serius untuk peningkatan kinerja dari penginderaan dengan gelombang mikro.
Modem sangat perlu bagi kebutuhan kita sehari-hari untuk kita bisa berselancar di dunia maya dan dalam rangka mengiringi kemajuan teknologi yang demikian pesat apalagi dalam dunia teknologi informasi modem sangatlah berperan penting sebagai media konversi. Baik konversi suara, data sinyal dan lain-lain. Modem sangatlah berperan penting apalagi dewasa ini modem telah menjadi kebutuhan “primer’ bagi kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehidupan, baik perorangan ataupun perusahaan.







2.     Dasar Teori
2.1        Antena Microstrip
Antena Microstrip terdiri atas tiga bagian :
a)      Conducting patch, patch ini berfungsi untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara, terletak paling atas dari keseluruhan system antena. Patch terbuat dari bahan konduktor, misalnya tembaga. Bentuk patch bisa bermacam-macam , lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun annular ring pada gambar 1 patch bagian lempeng.
b)      Substrat dielektrik, berfungsi sebagai mediapenyalur GEM dari catuan . karakteristik substratsangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Pengaruh ketebalan substrat dielektrik terhadap parameter antena adalah pada bandwidth. Penambahan ketebalan substrat akan memperbesar bandwidth. Pada gambar 1 patch ditunjukkan pada bagian lapisan.
c)      Groundplane, groundplane atau mikrostrip bias terbuat dari bahan konduktor. Elemen radiasi dan saluran pencatu biasanya terletak di atas substrat dielektrik itu juga. Elemen radiasi tersebut dapat berupa bujur sangkar, persegi panjang, lingkaran, elips, atau bentuk-bentuk lainnya. Saluran pencatu biasanya terbuat dari strip/tempelan juga dan biasanya mempunyai lebar lebih kecil dari padaantena itu sendiri. Selain itu dapat pula digunakan kabel koaksial untuk mencatu langsung elemen radiasi. Pada gambar 1 patch ditunjukkan pada bagian ground.   



2.2        Rectangular Patch Antenna  
Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa rectangular patch antenna memiliki dimensi Width (W) atau lebar Length atau panjang. Dimana W << panjang gelombang. Tetapi, untuk rectangular patch microstrip antenna, W bias di perbesar untuk menanggulangi radiasi dari tepi patch. Nilai W bias di dapat dari persamaan 3 dan panjang L harus < λ/2, dimana adalah λ panjang gelombang medium dielektrik. Dengan,
Dimana λo adalah panjang gelombang ruang hampa dan εr adalah kostanta dielektrik efektif patch . nilai εeff dapat diperoleh dari persamaan,
Sedangkan untuk mencari panjang L dapat digunakan persamaan 4,
Dimana c = kecepatan cahaya di ruang hampa.

2.2.1        Teknik Pencatuan Antena
Teknik pencatuan antenna mikrostrip persegi dapat dilakukan secara langsung menggunakan teknik probe koaxial atau dengan menggunakan microstrip line. Pencatuan juga bias dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan kopling elektromagnetik, dimana tidak ada kontak metalik langsung antara feed line dan patch. Teknik pencatuan mempengaruhi impedansi input dan karakteristik antena.

2.2.2        Teknik Pencatuan Probe Koaxial
Pada teknik ini, pencatuan dilakukan dengan cara melubangi patch untuk dihubungkan dengan elemen pencatu (konektor). Penentun letak titik catu yang tepat menyebabkan antena ini tidak membutuhkan rangkaian penyepadan dalam pengaplikasiannya.

2.2.3        Teknik Pencatuan Mikrostrip Line
Pada teknik ini, pencatuan dilakukan dengan cara menghubungkan line pencatuan dengan patch,dimana patch dan line pencatuan menggunakan bahan yang sama yang dipabrikasi dengan cara dietching-kan.

2.2.4        Teknik Pencatuan Electromagnetically Coupled (EMC)
Pada teknik ini, tidak terdapat kontrak metallic antara patch dengan elemen lainnya, pencatuan pada patch dilakukan dengan cara kopling elektromagnetikdari elemen pencatunya.

2.2.5        Dual Feed
Sebuah antena mikrostrip polarisasi sirkuler dapat direalisasikan dengan membangkitkan 2 mode orthogonal dengan besar yang sama, yang berada dalam kuadrat phasa. Tanda phasa relatif menunjukkan jenis polarisasi (LHCP atau RHCP) . Cara paling mudah untuk mendapatkan polarisasi sirkuler adalah dengan menggunakan 2 catu pada posisi orthogonal yang di catu dengan 1<0o dan 1<90o, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3,
  
2.2.6        Penentuan letak feed point
Pada antena tipe A penentuan jenis polarisasi right hand circular polarization ata left hand circular polarization dapat ditentukan dengan cara peletakan feed point pada sumbu x atau sumbu y antena tersebut.

3.      Perancangan Dan Simulasi antenna Spesifikasi Antena
Sesuai dengan Tujuan Pembuatan maka di tentukan spesifikasi antenna sebagai berikut: Frekwensi Kerja 1Ghz; pola radiasi horizontal ; Impedansi  50 Ohm.
Karakteristik Bahan Antena Mikrostrip Persegi yang akan di rancang mengunakan er 2.2 Tiknes 1.5 mm

DimensiAntena
DimensiAntena yang dihasilkan dari persamaan rumus untuk simulasi pada penelitian menggunakan Sofware AWR 2004.


3.1  Hasil Simulasi Di Frekwensi 1GHz
1.   Pada window Project Option, tentukan range frekuensi kerja antena yang akan dirancang.










2.   Tentukan zero threshold untuktampilan diagram.








                                                                                                                                
3.   Tentukan satuan yang akan digunakan pada proses perancangan  

4.   Tentukan tipe variabel yang akan digunakan pada proses perancangan.
     


5.   Masukan Impedansi (Z in) dan tentukan format serta parameter yang akan ditampilkan sebagai hasil.

Z in
  
6.   Tentukan metode Interpolasi untuk tampilan hasil.

7.   Pada window Substrate Information, Tentukan ukuran dimensi layer perancangan.
8.   Tentukan jumlah layer, ketebalan, konstanta dielektrik dan loss tangent sesuai antena yang akan dirancang.


9.   Untuk setiap layer tentukan model boundary yang akan digunakan pada antenna rancangan.



3.2  Berikut ini adalah hasil perancangan :


Via port antenna


Pacth antenna dengan desain probe

Gambar 1.1 Perancangan Patch Antena Mikrostrip tipe Probe untuk frekuensi kerja 1GHz

























                       
Gambar 1.2 Grafik Return Loss antara gain antenna dengan frekuensi untuk fc = 1GHz







 










Gambar 1.3 Grafik Smith chart antenna mikrostrip dengan frekuensi kerja1 GHz






Gambar 1.4 Diagram Polar antenna mikrostrip dengan frekuensi kerja1GHz

Kesimpulan : 
Dari contoh rancangan antena di atas, bandwidth-nya berada di titik Gain <-10 dB dengan pola radiasi horizontal, pada smith chart dan diagram polar terlihat bahwa bidang Real lebih besar dari pada bidang imajinair dan mendekati titik 1 pada bidang real, karena Z = R ± jw sehingga padas mith chart tersebut juga merepresentasikan bahwa nilai Real impedansi-nya lebih besar dari pada nilai imajinair impedansi nya. Tetapi untuk beanwidth dan impedansi keluaran tidak dapat saya tampilkan hasilnya. Hasil pada rancangan tersebut juga membuktikan bahwa l = c / f, atau dimensi berbanding terbalik dengan frekuensi.


4.      Contoh Simulasi Lain yang bekerja di range 1 GHz
Contoh Simulasi Antena Mikrostrip Di Dual Band Yaitu 1,8 GHz dan 1,9 GHz Buat Aplikasi GSM dan CDMA Mobile

4.1 

Via port antenna


Pacthantenadengandesain probe
Hasil Simulasi II Di 1,8 GHz dan 1,9 GHz
Gambar 1.1 Perancangan Patch Antena Mikrostrip tipe Probe untuk frekuensi kerja 1,8 GHz  dan 1,9 GHz







1.      Tentukan jumlah layer, ketebalan, konstanta dielektrik dan loss tangent sesuai antena yang akan dirancang.
                               
2.     



Pada window Substrate Information, Tentukan ukuran dimensi layer perancangan.



3.      Untuk setiap layer tentukan model boundary yang akan digunakan pada antenna rancangan.
                                          

4.      Pada window Project Option, tentukan range frekuensi kerja antena yang akan dirancang.
                                       


5.      Tentukan zero threshold untuk tampilan diagram.
                                            
6.      Tentukan satuan yang akan digunakan pada proses perancangan
                                       

7.      Tentukan tipe variabel yang akan digunakan pada proses perancangan.
                                       





8.      Masukan Impedansi (Z in) dan tentukan format serta parameter yang akan ditampilkan sebagai hasil.

Z in

9.      Tentukan metode Interpolasi untuk tampilan hasil.
                
Grafik Dari Hasil Simulasi

Gain saat  Fc 1.8GHz =
-11.19dB


Gain saat  Fc 1.9GHz=
-11.44dB


Bandwithnya 1.9198-1.7095=0.2103 GHz


Grafik Return Loss antara gain antenna dengan frekuensi untuk fc = 1.8 GHz dan 1.9 GHz
Gambar  Grafik Smith chart antenna mikrostrip dengan frekuensi kerja1.8 GHz dan 1.9 GHz

Gambar  Grafik Polar  antenna mikrostrip dengan frekuensi kerja1.8 GHz dan 1.9 GHz









Daftar Pustaka

Technical White Paper-Antenna Alignment-B-0209
JURNAL ELEKTRONIKA NO .2  VOL 10 Juni – September 2010